Minggu, 10 April 2011

Kalau Kata

Ketika sangat merasa diri ini begitu berlumuran dosa, salah dan, khilaf, aku ingat kalau kata Allah dalam surat cinta-Nya, Al-mu’min : 60 “Berdoalah kamu niscaya akan Aku kabulkan”, kalau kata seorang ustad “Berdoalah dengan hati”, maka melakukan pertobatan dan memohon agar Dia berkenan mengampuni itu luar biasa.

Ketika sangat suntuk memikirkan kesuksesan ke depan, kalau kata Anton Chekov “Sekali-kali kita perlu untuk tidak memikirkan kesuksesan dan kegagalan, jangan sampai itu mengganggu dirimu”

Ketika sedang patah hati karena belum dinikahi (haha, becanda-becanda, taulah maksud saya apa), layaknya manusia normal (ceille) kalau kata Mas Fadhlan “Don’t Cry ketika mencintai tak bisa menikahi, dunia tak selebar daun pisang” artinya luaaasss sekaliii, mungkin Allah ada ‘kado’ yang lebih indah dari yang kita inginkan, bukankah Allah lebih mengetahui.

Lain lagi kalau kata ustad Salim “jodoh itu telah tercatat di lauhul mahfudz mau diambil dengan jalan halal ataupun haram, tetap saja dapatnya yang itu juga, yang beda rasa berkahnya” tunggu saja kejutan indah dari Allah “taaarrraaaaaaaa”

Ketika sedang begitu merindukan Ayah Bunda namun belum bisa bertatap, kalau kata Bundaku “Do’amu, cukup untuk mengobati, sayang”

Ketika sedang begitu suntuknya dengan beban hidup, kalau kata MR saya “jalan ke surga itu memang pahit, karena surga itu manis”

Ketika sedang begitu semrawutnya sama hidup, kalau kata Edcoustic “jalan ini tak selamanya indah, ada suka, ada duka. Jalani semua yang kau rasakan, kita pastiii bisaaa”

Ketika merasa tidak bersemangat belajar, kalau kata Uda A. Fuadi dalam Negeri 5 Menara “Man Jadda Wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil”

Ah, betapapun banyak ketika-ketika yang saya tuliskan dan kalau kata-kalau katanya, kalau kata kembaran saya (hehe, ada yah?) jika tidak ada aplikasinya, sama aja bo’ong, ga usah banyak cakap. Ya Allah, bantu hamba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan yang mau ninggalin jejak!